Umma: Kengerian Mengintai dalam Warisan yang Tak Terduga
Umma adalah film horor supernatural yang dirilis pada tahun 2022, disutradarai oleh Iris K. Shim dan dibintangi oleh Sandra Oh.
Mengangkat tema tentang hubungan ibu dan anak dengan latar belakang budaya Korea dan Amerika, film ini mengeksplorasi ketakutan yang terhubung dengan trauma masa lalu dan pertemuan dengan dunia spiritual. Artikel KUMPULAN DRAMA INDONESIA akan membahas sinopsis film, karakter, tema utama, serta penerimaan publik terhadap film ini.
Sinopsis Film Umma
Umma mengisahkan Amanda (Sandra Oh), seorang ibu tunggal yang tinggal di sebuah peternakan terpencil di Amerika bersama putrinya, Chris (Fivel Stewart). Amanda hidup jauh dari kehidupan modern dan berusaha membesarkan putrinya dengan cara yang tradisional, termasuk memelihara lebah dan menghindari penggunaan teknologi.
Hidup mereka yang damai berubah ketika Amanda menerima abu kremasi ibunya yang selama ini tidak ia hubungi. Dengan kedatangan abu tersebut, Amanda harus menghadapi ritual tradisional yang mengharuskan dia untuk melepaskan arwah sang ibu ke alam lain. Namun, kehadiran abu itu memicu kejadian-kejadian aneh dan menakutkan yang mulai menyerang kehidupan mereka. Para penonton akan menyaksikan perjalanan Amanda dalam menghadapi ketakutan akan masa lalu dan apa yang dibawa oleh arwah ibunya.
Karakter Utama Film Umma
Film ini dihuni oleh berbagai karakter yang berkontribusi pada pengembangan plot dan tema. Beberapa karakter utama dalam Umma adalah:
- Amanda: Diperankan oleh Sandra Oh, Amanda adalah karakter utama yang kuat namun tertekan. Perjuangan Amanda untuk membesarkan Chris dengan cara yang tradisional dan untuk menjaga jarak dari kenangan akan ibunya yang menyakitkan menjadi bagian sentral dari narasi.
- Chris: Fivel Stewart menggambarkan Chris, putri Amanda yang bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Konflik antara keinginan Chris untuk menjelajahi dunia dan hasrat Amanda untuk melindunginya menjadi bagian penting dari dinamika ibu-anak.
- Umma: Karenanya, sosok yang diperankan oleh MeeWha Alana Lee adalah arwah ibu yang kembali untuk menghantui Amanda. Ketika pemandangan antara masa lalu dan masa kini semakin kabur, kehadiran Umma mengungkapkan banyak rahasia yang mengerikan.
- Paman: Tom Yi berperan sebagai paman yang mengantarkan abu dan mengguncang kehidupan Amanda dengan kehadirannya, mengingatkan akan warisan budaya yang telah ditolak.
Tema dan Pesan Moral Film Umma
Umma mengeksplorasi beberapa tema yang mendalam, termasuk:
- Budaya dan Identitas: Film ini menggambarkan bagaimana identitas budaya dapat mempengaruhi pengalaman hidup individu. Amanda, yang telah meninggalkan akarnya, harus berhadapan dengan warisan budaya yang datang menghantuinya. Konsekuensi dari mengabaikan warisan leluhur menjadi terlihat ketika ia harus menjalankan ritual yang dihadapkan kepadanya.
- Trauma dan Penyembuhan: Aspek trauma psikologis dari hubungan Amanda dengan ibunya yang abusive menjadi tema sentral. Pengalaman masa lalu Amanda dengan ibunya meninggalkan bekas luka yang mendalam, dan menghadapi kembali kenangan tersebut adalah langkah penting menuju penyembuhan.
- Keluarga dan Loyalitas: Film ini juga menunjukkan bagaimana ikatan keluarga bisa menjadi sumber kekuatan sekaligus kelemahan. Pertarungan antara tanggung jawab Amanda sebagai seorang ibu dan rasa sakit yang ditimbulkan oleh ibunya menciptakan ketegangan emosional.
Produksi dan Element Visual
Umma diproduksi oleh Sam Raimi, yang terkenal dengan karya-karya horor dan supernatural lainnya. Iris K. Shim, sebagai sutradara, membawa perspektif unik ke dalam film ini, menggabungkan elemen budaya Korea dengan elemen horor Amerika. Sinematografi oleh Kyle Klutz berhasil menangkap keindahan dan kerapuhan lingkungan desa yang menjadi latar belakang film.
Film ini memperlihatkan kontras antara keindahan alam dan kegelapan yang melibatkan kesedihan, menciptakan nuansa yang mendalam. Pencahayaan yang gelap dan penggunaan bayangan memberi efek horor yang mengesankan, membantu penonton merasakan ketegangan ketika kekuatan supernatural mulai muncul.
Penerimaan Kritikus dan Publik
Setelah dirilis, Umma mendapatkan tanggapan beragam dari penonton dan kritikus. Beberapa kritikus memuji penampilan Sandra Oh dan kemampuan film untuk memilih tema yang relevan dengan dinamika ibu-anak dan warisan budaya. Mereka mencatat betapa menarik dan menegangkannya penuturan cerita serta eksplorasi budaya yang jarang dibahas dalam film horor.
Namun, ada pula kritik yang menyatakan bahwa beberapa elemen cerita terasa klise dan prediktif, terutama mengenai tropes yang sering muncul dalam film horor. Beberapa penonton merasa kecewa dengan perkembangan plot yang lambat, meminta lebih banyak aksi dari film horor. Meskipun sorotan positifnya, film ini juga mendapat perhatian negatif dari sebagian penggemar yang mengharapkan lebih banyak elemen hantu.
Baca Juga: Warhunt: Misi Mematikan dan Perburuan di Medan Perang
Gaya dan Tonalitas Film Umma
Salah satu aspek yang paling mencolok dari Umma adalah gaya visual dan tonalitas yang dihadirkan. Dengan pengaturan yang tenang dan suasana yang menghantui, film ini mengambil pendekatan yang lebih lunak dibandingkan dengan film horor tradisional yang sarat dengan jump scares.
Nada film yang dramatis dan emosional sering kali dilengkapi dengan iringan musik yang menambah kedalaman pada momen-momen menegang. Kombinasi elemen horor dan drama emosional menciptakan pengalaman yang menyentuh hati sambil menggugah rasa takut yang tulus pada penonton.
Makna Akhir dan Pelajaran yang Dipetik
Di akhir film, Amanda melakukan perjalanan penting untuk memperbaiki hubungannya dengan putrinya dan menghadapi trauma masa lalunya. Proses penyembuhan tersebut menunjukkan pentingnya mengakui dan menerima warisan yang dimiliki. Film ini berhasil mengekspresikan pesan bahwa meskipun masa lalu menyakitkan, menghadapinya adalah kunci untuk menemukan kedamaian dan menerima diri sendiri.
Pembelajaran tentang pentingnya memahami dan menghormati akar budaya kita juga menjadi inti dari film ini. Tinggal di tanah dengan warisan yang kaya dan berkontribusi pada pemahaman dan melestarikan tradisi adalah hal yang sangat berarti bagi generasi mendatang.
Kesimpulan
Umma adalah film yang lebih dari sekadar horor ia adalah eksplorasi mendalam terkait hubungan antara ibu dan anak, budaya, serta trauma yang dapat mengubah hidup kita. Walaupun dengan kritik dan pujian yang bergantian, film ini tetap menawarkan pengalaman unik dan menarik bagi penonton. Dengan kepiawaian Iris K. Shim dalam menempatkan cerita yang kuat di tengah suasana horor, Umma tampil sebagai film yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak kita untuk merenungkan hubungan kita dengan masa lalu dan warisan yang kita bawa.
Umma menjadi simbol penting dalam perfilman yang membawa budaya yang sering diabaikan di forum film arus utama, menghidupkan kembali pengalaman mendalam dan berharga yang dihadapi oleh banyak orang. Buat anda yang ingin tahu lebih banyak lagi tentang film-film lainnya, anda bisa mengunjungi artikel kami dengan cara mengklik link yang satu ini reviewfilm.id.