Terlalu Tampan, Film Indonesia yang Mengisahkan Romantis
Terlalu Tampan adalah film Indonesia yang Mengisahkan Romantis, dirilis pada 31 Januari 2019 dan disutradarai oleh Sabrina Rochelle Kalangie.
Diadaptasi dari webtoon populer dengan judul yang sama, film ini mengisahkan Mas Kulin, seorang remaja tampan yang terperangkap dalam masalah akibat penampilannya yang mencolok. Ketampanan Kulin tidak hanya menjadi berkah, tetapi juga sumber kecemasan dan kesulitan dalam menjalin interaksi sosial.
Dengan nuansa menyentuh dan lucu, Terlalu Tampan menawarkan pandangan menarik tentang penerimaan diri dan hubungan antarmanusia. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai film Komedi Romantis yang tak kalah seru hanya klik KUMPULAN DRAMA INDONESIA.
Latar Belakang Film Terlalu Tampan
Film Terlalu Tampan, yang juga dikenal dengan judul Too Handsome to Handle, adalah sebuah film komedi dan romansa Indonesia yang dirilis pada tanggal 31 Januari 2019. Film ini diadaptasi dari webtoon populer yang ditulis oleh Muhammad Ahmes Avisiena Helvin dan diilustrasikan oleh Savenia Melinda.
Cerita film ini berfokus pada seorang remaja bernama Mas Kulin yang terlahir dengan fisik yang sangat tampan, hingga menyebabkan masalah dalam hidupnya. Dengan ketampanannya, ia menghadapi tantangan dalam interaksi sosial yang membuatnya cenderung introvert.
Keluarganya, yang mampu mengatasi masalah ini, mendorongnya untuk bersekolah di sekolah umum demi menemukan tempat yang lebih baik di masyarakat. Sundut arahan Sabrina Rochelle Kalangie, film ini menghadirkan nuansa komedi yang absurd namun tetap ringkas dan menyentuh.
Pemeran Utama & Karakter Film Terlalu Tampan
Film Terlalu Tampan dibintangi oleh sejumlah aktor berbakat dan dikenal di kalangan penonton Indonesia. Ari Irham memerankan karakter utama Witing Tresno Jalaran Soko Kulino, atau yang lebih dikenal sebagai Mas Kulin.
Kulin adalah remaja tampan yang sangat sadar akan dampak dari ketampanannya terhadap orang-orang di sekitarnya. Ia berusaha untuk menjauh dari perhatian publik dan lebih memilih menghabiskan waktu di rumah. Rachel Amanda berperan sebagai Rere, gadis yang tidak terpengaruh oleh ketampanan Kulin, sehingga menjadi ketertarikan Kulin di sekolah. Nikita Willy berperan sebagai Amanda, seorang gadis cantik yang menjadi pusat perhatian di sekolah, berkat pesonanya yang tak kalah menarik.
Calvin Jeremy memerankan Kibo, sahabat Kulin yang membantu Kulin menavigasi tantangan sosial di sekolah. Karakter lain, seperti Mas Okis yang diperankan oleh Tarra Budiman, dan orang tua Kulin, Pak Archewe (Marcelino Lefrandt) dan Bu Suk (Iis Dahlia), juga tampil dalam cerita dengan latar belakang komedi dan kehangatan keluarga.
Baca Juga: No Love No Gain: Kisah Cinta Penuh Perhitungan di Tengah Drama Percintaan
Tema yang Diangkat Film Terlalu Tampan
Film Terlalu Tampan mengangkat sejumlah tema penting di dalamnya. Pertama, tema tentang penampilan dan persepsi masyarakat terhadap fisik. Dalam cerita, Kulin sering kali diperlakukan secara berbeda karena ketampanannya, yang berfungsi sebagai pedang bermata dua; membuatnya diinginkan, namun sekaligus mengasingkannya.
Kedua, film ini menyoroti masalah kesehatan mental, misalnya kecemasan yang dialami Kulin akibat ekspektasi orang-orang terhadapnya. Ketiga, film ini menggambarkan hubungan persahabatan dan cinta yang dalam, menunjukkan bahwa di balik penampilan fisik, ada keinginan untuk diterima dan dicintai sebagaimana adanya.
Alur Cerita & Peristiwa Film Terlalu Tampan
Alur cerita Terlalu Tampan dimulai dengan memperkenalkan Mas Kulin, seorang remaja yang sangat tampan tapi cenderung introvert akibat perlakuan orang-orang di sekitarnya. Ia menghabiskan sebagian besar waktu di rumah, tidak mau berinteraksi dengan dunia luar.
Keluarganya melihat ini sebagai masalah serius dan memutuskan untuk mendorong Kulin untuk mendaftar di sekolah umum setelah menjalani pendidikan di sekolah khusus yang hanya dihadiri oleh anak laki-laki. Di sekolah umum, Kulin menghadapi berbagai tantangan, termasuk perhatian publik yang berlebihan yang menyebabkan situasi konyol dan ketersinggungan.
Ia cocok bertemu dengan gadis-gadis seperti Amanda yang juga memiliki daya tarik besar. Tetapi kekaguman mereka sering kali berujung pada pingsan atau kekacauan. Namun, di tengah kerumunan ini, Kulin juga bertemu dengan Rere, yang membuatnya merasa diperhatikan sebagai individu dan bukan hanya sebagai titik pusat perhatian.
Di sepanjang film, kita pun menyaksikan perkembangan hubungan Kulin dengan keluarganya dan temannya, Kibo. Yang membantunya beradaptasi dengan kehidupan di sekolah. Kulin mulai belajar untuk menikmati kehidupannya dan berinteraksi lebih baik dengan orang-orang di sekitarnya.
Ending Film Terlalu Tampan
Ending film Terlalu Tampan ditutup dengan nuansa yang terasa manis, meskipun ada juga elemen kekecewaan. Kulin akhirnya menyadari pentingnya menerima diri sendiri dan menghargai kualitas yang ia miliki di luar penampilannya. Momen ketika Kulin harus memilih antara berpacaran dengan Amanda atau mendekati Rere memberikan ketegangan emosional dan menunjukkan bahwa cinta sejati lebih dari sekadar penampilan luar.
Akhir film meninggalkan kesan bahwa meskipun ketampanan Kulin membawa banyak manfaat. Dia belajar untuk mengapresiasi hubungan yang tulus dan mengembangkan keterampilan sosialnya. Ini adalah pesan yang kuat bahwa saat kita mencari cinta dan koneksi, karakter yang kita tunjukkan kepada orang lain sangat penting dibandingkan dengan atribut fisik kita.
Pesan Moral dan Sosial
Film ini membawa sejumlah pesan moral yang dapat menjadi refleksi bagi penontonnya. Salah satunya adalah pentingnya autentisitas dan penerimaan diri. Di tengah tekanan untuk terlihat sempurna, Kulin menunjukkan bahwa yang terpenting dalam diri kita bukan lahir dari penampilan. Tetapi dari bagaimana sebelumnya kita menanggapi dunia dan orang-orang di sekeliling kita.
Selain itu, film ini juga menyoroti bahwa sikap dan tindakan kita lebih berpengaruh pada cara orang lain melihat dan memandang kita. Kulin belajar pentingnya membangun hubungan yang tulus dan saling menghormati, di luar penampilan fisiknya. Melalui humor dan absurditas, film ini berhasil menyampaikan pesan penting tentang identitas dan nilai diri.
Tanggapan Penonton dan Kritikus
Terlalu Tampan mendapatkan respons yang beragam dari penonton dan kritikus. Banyak penonton muda yang mengapresiasi humornya yang menyegarkan dan tampilan visual yang menarik. Film ini dianggap sebagai representasi yang baik dari kisah cinta remaja dengan bumbu komedi yang konyol.
Kritikus film juga memberikan pendapat beragam terkait akting para pemain, terutama tentang ketidakcocokan antara karakter di film dan versi komiknya. Meskipun ada yang mengatakan bahwa film ini tidak sebanding dengan webtoon asalnya, tetap banyak yang menyukai cara film ini menyuguhkan elemen-elemennya. Menggugah tawa sambil mengantarkan pesan yang bijak tentang hidup.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Terlalu Tampan menggabungkan unsur komedi, romansa, dan pesan moral yang dalam, menjadikannya sebagai tontonan menarik bagi generasi muda. Film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menyentuh isu-isu sosial dan psikologis yang relevan. Seperti masalah penerimaan situs dan pelatihan diri dalam menghadapi tekanan masyarakat.
Meskipun beberapa kritik mengarahkan perhatian pada kelemahan dalam pengembangan cerita dan karakter. Kualitas humor dan kehangatan cerita tetap menjadikannya pilihan tontonan yang baik. Dengan kesan yang menyenangkan di akhir, film ini berhasil menyampaikan bahwa cinta dan relasi. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak tentang film terupdate lainnya hanya di REVIEW FILM INDONESIA.