Severance – Mengungkap Batas Antara Kehidupan Kerja & Pribadi

bagikan

Severance adalah salah satu drama yang berhasil menarik perhatian banyak penonton dengan premisnya yang unik dan alur cerita yang penuh teka-teki.

Severance-–-Mengungkap-Batas-Antara-Kehidupan-Kerja-&-Pribadi

Menggabungkan elemen thriller psikologis dengan satir sosial, drama ini mengajak penonton untuk merenungkan batas-batas antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi dalam konteks yang ekstrem. Artikel ini akan mengupas berbagai aspek dari Severance, mulai dari sinopsis, karakter, tema, hingga pesan moral yang terkandung dalam cerita. Klik link berikut ini untuk mengetahui lebih banyak KUMPULAN DRAMA INDONESIA dan korea yang seru dan tidak membosankan.

Sinopsis Drama Severance

Severance berpusat pada perusahaan teknologi fiktif bernama Lumon Industries yang menawarkan program inovatif bernama “Severance.” Program ini memungkinkan karyawan untuk memisahkan ingatan mereka menjadi dua bagian: satu untuk kehidupan kerja dan satu lagi untuk kehidupan pribadi. Dengan prosedur ini, setiap karyawan memiliki dua identitas yang benar-benar terpisah—satu yang hanya mengetahui kehidupan kerja mereka, dan satu lagi yang hanya mengetahui kehidupan di luar kantor. Ketika seseorang bekerja di Lumon, mereka tidak ingat apa pun tentang kehidupan pribadinya, dan ketika di rumah, mereka tidak ingat apa pun tentang pekerjaan mereka.

Mark Scout (diperankan oleh Adam Scott) adalah salah satu karyawan Lumon yang telah menjalani prosedur ini. Di tempat kerja, Mark adalah seorang pekerja yang patuh dan efisien, tetapi ketika pulang ke rumah, ia menjadi pria yang tertutup, masih berduka atas kematian istrinya. Namun, ketika salah satu rekan kerjanya menghilang secara misterius, Mark mulai menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi di Lumon Industries, dan ia menemukan bahwa ada lebih banyak rahasia kelam yang disembunyikan perusahaan tersebut.

Karakter & Peran Mereka Dalam Cerita

  1. Mark Scout (Adam Scott)Mark adalah karakter utama yang membawa penonton masuk ke dalam dunia Lumon Industries dan prosedur “Severance.” Sebagai seorang pria yang masih berduka atas kehilangan istrinya, Mark memilih untuk menjalani prosedur ini sebagai cara untuk melarikan diri dari kesedihannya. Namun, perjalanan Mark untuk menemukan kebenaran tentang apa yang sebenarnya terjadi di Lumon membuatnya harus menghadapi kenyataan pahit tentang prosedur ini dan dampaknya terhadap kemanusiaan.
  2. Helly Riggs (Britt Lower)Helly adalah karyawan baru di Lumon yang dengan cepat menjadi pusat perhatian karena keengganannya untuk menerima prosedur “Severance.” Meskipun Helly tidak ingat apa pun tentang kehidupan di luar kantor, kepribadian pemberontaknya membuatnya menjadi karakter yang penting dalam upaya untuk mengungkap rahasia di balik Lumon. Helly menjadi semacam cermin bagi penonton, menggambarkan ketidaknyamanan dan kebingungan yang dirasakan oleh seseorang yang terjebak dalam situasi yang tidak dapat mereka kendalikan.
  3. Irving Bailiff (John Turturro)Irving adalah rekan kerja Mark yang dikenal sebagai pekerja paling setia dan taat pada aturan di Lumon. Meskipun tampak seperti karyawan ideal, Irving mulai mengalami gangguan aneh yang membuatnya meragukan segalanya tentang pekerjaan dan identitasnya. Irving mewakili sisi lain dari prosedur “Severance,” di mana loyalitas dan kesetiaan dapat dengan mudah berbalik menjadi ketakutan dan keraguan ketika realitas mulai berubah.
  4. Dylan George (Zach Cherry)Dylan adalah karyawan yang tampak paling santai dan ceria di antara rekan-rekannya, tetapi ia juga yang paling curiga terhadap Lumon dan prosedurnya. Dylan sering kali memberikan sentuhan humor dalam drama yang gelap ini, tetapi di balik sikap cerianya. Menyimpan ketakutan dan kecurigaan yang mendalam terhadap niat sebenarnya dari Lumon.

Baca Juga: THE HEIRS – Pembuktian Cinta Sejati Tidak Dilihat Dari Harta

Tema-Tema Utama Dalam Severance

Severance adalah drama yang kaya akan tema-tema sosial dan psikologis yang relevan dengan kehidupan modern. Beberapa tema utama yang dieksplorasi dalam drama ini meliputi:

  1. Batasan antara Kehidupan Kerja dan PribadiSalah satu tema paling jelas dalam Severance adalah eksplorasi batasan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Dalam dunia di mana karyawan dipaksa untuk membagi ingatan mereka, drama ini mengajukan pertanyaan tentang seberapa jauh seseorang bisa atau harus memisahkan aspek-aspek kehidupan mereka. Ini juga menjadi kritik terhadap budaya kerja modern yang sering kali mengaburkan batasan tersebut. Pekerjaan bisa mendominasi kehidupan pribadi seseorang hingga tidak ada ruang untuk kehidupan di luar pekerjaan.
  2. Identitas dan KebebasanDrama ini juga mengangkat isu tentang identitas dan kebebasan individu. Dengan memisahkan ingatan kerja dan pribadi, Lumon pada dasarnya menciptakan dua identitas yang berbeda dalam satu tubuh. Severance mengajak penonton untuk merenungkan apa artinya menjadi diri sendiri ketika sebagian besar dari hidup Anda diambil oleh entitas lain. Ini juga menyoroti pentingnya kebebasan dalam menentukan siapa diri kita dan bagaimana kita memilih untuk hidup.
  3. Kontrol dan ManipulasiLumon Industries, dengan prosedur “Severance”-nya, menjadi simbol dari perusahaan atau kekuatan besar yang dapat mengontrol dan memanipulasi individu untuk kepentingan mereka sendiri. Drama ini mengkritik bagaimana kekuasaan dapat digunakan untuk merampas kebebasan individu dan mengendalikan aspek-aspek kehidupan mereka yang paling pribadi.
  4. Penyalahgunaan TeknologiDalam era di mana teknologi semakin maju, Severance mengeksplorasi potensi gelap dari teknologi ketika digunakan tanpa batasan etis. Prosedur “Severance” menjadi perwujudan dari bagaimana teknologi dapat digunakan untuk merampas hak asasi manusia, seperti ingatan dan kebebasan berpikir. Drama ini memperingatkan tentang bahaya teknologi yang tidak diatur dengan baik dan implikasinya terhadap kemanusiaan.

Simbolisme & Metafora Dalam Severance

Simbolisme & Metafora Dalam Severance

Severance sarat dengan simbolisme dan metafora yang memperdalam makna ceritanya. Berikut beberapa elemen simbolis yang menonjol:

  1. Lift sebagai Simbol Peralihan IdentitasLift di Lumon Industries yang digunakan untuk memasuki dan keluar dari area kerja menjadi simbol peralihan identitas antara “Innie” dan “Outie.” Setiap kali seorang karyawan memasuki lift, mereka meninggalkan satu identitas untuk mengambil identitas yang lain. Ini melambangkan hilangnya kendali pribadi dan peralihan paksa antara dua realitas yang sepenuhnya terpisah.
  2. Jam Kerja sebagai Batasan HidupJam kerja yang ketat di Lumon menggambarkan batasan yang dipaksakan terhadap kehidupan karyawan. Ini adalah metafora untuk bagaimana waktu kita dapat dimanipulasi oleh pihak lain, menjebak kita dalam rutinitas yang tidak kita kendalikan. Jam kerja di Lumon menjadi pengingat konstan bahwa hidup mereka dibatasi oleh waktu yang diatur oleh orang lain.
  3. Peralatan Kantor sebagai Simbol DehumanisasiLingkungan kantor di Lumon, yang monoton dan tidak berjiwa, mencerminkan dehumanisasi yang terjadi pada karyawan. Ruang kerja yang steril, meja yang seragam, dan perangkat kantor yang tanpa emosi menciptakan suasana di mana individualitas dihilangkan dan manusia diperlakukan seperti mesin. Ini menjadi simbol dari bagaimana perusahaan dapat mereduksi manusia menjadi alat produksi belaka.
  4. Prosedur “Severance” sebagai Metafora untuk PenghindaranProsedur “Severance” itu sendiri dapat dilihat sebagai metafora untuk penghindaran, di mana seseorang memilih untuk memisahkan atau menekan bagian dari hidup mereka yang tidak ingin mereka hadapi. Dalam kasus Mark, prosedur ini adalah cara untuk melarikan diri dari rasa sakit emosional yang ia alami setelah kematian istrinya. Namun, drama ini menunjukkan bahwa penghindaran tidak pernah benar-benar menyelesaikan masalah, tetapi malah menciptakan masalah baru yang lebih kompleks.

Kesimpulan

Severance adalah drama yang menantang penonton untuk berpikir tentang kehidupan modern dan dampak teknologi terhadap kemanusiaan. Dengan karakter yang mendalam, alur cerita yang penuh misteri, dan tema-tema sosial yang relevan. Severance berhasil menjadi lebih dari sekadar hiburan; ia menjadi cermin yang memantulkan realitas kehidupan kerja dan pribadi.

Semakin tumpang tindih dalam dunia yang terus berkembang. Drama ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Serta mempertahankan identitas dan kebebasan kita dalam menghadapi tekanan dari luar. Ketahui lebih banyak tentang drama-drama yang ada di indonesia dan korea hanya dengan klik link berikut reviewfilm.id.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *