Mariposa – Kisah Sebuah Cinta dan Ketahanan di Balik Taman Remaja
Mariposa (2020) merupakan sebuah drama komedi romantis Indonesia yang disutradarai oleh Fajar Bustomi, diadaptasi dari novel berjudul sama karya Luluk HF.
Menceritakan tentang perjuangan seorang remaja perempuan, Acha, yang berusaha memenangkan hati Iqbal, film ini mengeksplorasi tema cinta remaja yang sarat dengan konflik emosional dan ekspektasi sosial. Dengan penampilan menarik dari Angga Yunanda dan Adhisty Zara, serta sinematografi yang memesona, Mariposa berhasil menarik perhatian penonton, terutama kalangan remaja, meskipun tidak lepas dari kritik terkait plot dan karakter yang tergolong klise. Berikut ini beberapa kisah flim Komedi Romantis lainya hanya klik link KUMPULAN DRAMA INDONESIA.
Latar Belakang Film
Film Mariposa (2020) adalah sebuah drama komedi romantis yang diadaptasi dari novel Wattpad karya Luluk HF, yang berhasil menarik perhatian banyak penonton di Indonesia. Disutradarai oleh Fajar Bustomi dan diproduksi oleh Falcon Pictures serta Starvision, film ini mengisahkan perjuangan cinta Acha dan Iqbal, kedua remaja dengan latar belakang yang berbeda. Penayangan film ini dimulai pada 12 Maret 2020 dan mendapat respons positif dari khalayak, dengan lebih dari 700 ribu penonton meskipun sempat terhambat oleh pandemi COVID-19. Mariposa menggambarkan tidak hanya cinta remaja, tetapi juga tantangan emosional yang dihadapi oleh karakter utamanya.
Sinopsis dan Alur Cerita
Film Mariposa merupakan cerita tentang perjalanan cinta remaja yang penuh tantangan antara dua karakter utama, Acha dan Iqbal. Acha adalah seorang siswi ambisius yang jatuh cinta pada Iqbal, seorang pemuda yang bersikap dingin dan cuek. Dalam usahanya untuk mendapatkan hati Iqbal, Acha harus menghadapi penolakan dan berbagai rintangan, termasuk ekspektasi dan tekanan dari lingkungan sekitarnya. Film ini, yang diadaptasi dari novel populer karya Luluk HF, menggabungkan elemen romansa, persahabatan, dan perjuangan untuk mengejar cita-cita, dan ditayangkan secara perdana pada 12 Maret 2020.
Mariposa mengisahkan tentang hubungan antara Acha dan Iqbal, yang merupakan siswa berprestasi di SMA. Acha, yang diperankan oleh Adhisty Zara, jatuh cinta pada Iqbal, yang dilakoni oleh Angga Yunanda. Meskipun Acha berusaha untuk mendapatkan perhatian Iqbal, sikap dingin dan cuek Iqbal membuatnya kesulitan. Film ini menampilkan perjuangan Acha untuk meraih cintanya, meskipun ia sering menghadapi penolakan dan keraguan dari orang-orang di sekitarnya.
Cerita dimulai saat Acha pertama kali melihat Iqbal di perpustakaan dan langsung merasakan ketertarikan yang mendalam. Sejak saat itu, Acha berusaha mendekati Iqbal dengan berbagai cara, meskipun Iqbal cenderung mengabaikannya. Ia sangat berprestasi dalam akademis dan terus berharap Iqbal akan merayu hatinya. Satu peristiwa penting dalam cerita adalah ketika Acha dan Iqbal ditunjuk untuk mewakili sekolah dalam kompetisi cerdas cermat tingkat nasional. Dalam perjalanan menuju kompetisi tersebut, mereka mengalami berbagai kejadian yang membuat keduanya menjelajahi perasaan dan harapan satu sama lain.
Baca Juga: Dear Jo: Surat-Surat Cinta Yang Mengubah Segalanya
Pemeran Utama & Karakter
Pemeran utama dalam film ini adalah Angga Yunanda dan Adhisty Zara. Angga Yunanda memerankan karakter Iqbal Guanna Freedy, sedangkan Adhisty Zara berperan sebagai Natasha Kay Loovy, yang biasanya dipanggil Acha. Selain mereka, terdapat beberapa pemeran pendukung yang juga memiliki peran penting dalam perkembangan cerita. Iqbal, yang diperankan oleh Angga Yunanda, adalah seorang siswa dengan tampang yang tampan, pintar, namun sangat dingin.
Dia digambarkan sebagai karakter yang fokus pada akademis, terlebih karena tuntutan dari ayahnya untuk sukses dalam olimpiade sains. Khalayak mengenalnya sebagai sosok yang keras kepala dan sering menolak perasaan Acha dengan berbagai alasan. Termasuk penggambaran bahwa Acha adalah air dan dia adalah minyak, menandakan bahwa mereka tidak mungkin bersatu.
Acha, yang diperankan oleh Adhisty Zara, digambarkan sebagai sosok yang ambisius, ceria, dan penuh degradasi. Ia adalah seorang pelajar yang sangat ingin mendapatkan perhatian Iqbal dan berusaha keras untuk memenangkan hatinya meskipun sering kali menghadapi penolakan. Karakter Acha juga mencerminkan keteguhan dan optimisme. Yang terlihat dari usaha-usahanya untuk mendekati Iqbal bahkan ketika disakiti oleh pernyataannya yang blak-blakan.
Tema Yang Diangkat
Film Mariposa mengangkat tema tentang perjuangan cinta remaja, di mana karakter utama, Acha. Berupaya untuk memenangkan hati Iqbal yang dikenal memiliki sifat dingin dan sulit dijangkau. Tema ini diperkuat oleh filosofi kupu-kupu, yang mencerminkan bagaimana cinta bisa menjadi elusive, tetapi membutuhkan ketahanan dan keberanian untuk mengejarnya. Berikut beberapa tema yang di angkat dalam film tersebut adalah:
1. Tema Cinta Remaja
Tema utama dalam film Mariposa adalah perjalanan cinta remaja antara Acha dan Iqbal. Acha digambarkan sebagai seorang perempuan ambisius dan periang yang berusaha keras untuk mendekati Iqbal, yang bersikap dingin dan tidak peduli dengan cinta. Konflik emosional yang lahir dari karakter yang saling bertentangan ini menjadi garis besar cerita.
2. Filosofi Kupu-Kupu
Judul Mariposa, yang berarti kupu-kupu dalam bahasa Spanyol, merefleksikan filosofi bahwa cinta yang sejati sering kali datang dengan usaha dan kesabaran. Kupu-kupu yang sering menjauh saat dikejar memberi gambaran tentang Iqbal yang sulit dijangkau. Namun Acha tetap bertekad untuk mengejar cinta tersebut.
3. Perjuangan Melawan Rintangan
Selain cinta dan feminisme, film Mariposa juga mengisahkan perjuangan karakter utama melawan berbagai rintangan dalam kehidupan remaja, mulai dari tekanan akademis hingga ekspektasi keluarga. Acha harus berhadapan dengan tantangan sosial dan emosional, termasuk penolakan dari Iqbal dan upaya sahabatnya, Amanda, untuk melindungi Acha dari patah hati. Hal ini menambah kedalaman pada tema perjuangan cinta yang diangkat.
4. Ketahanan Perempuan dan Feminisme
Film ini juga membawa tema feminisme, terutama melalui karakter Acha, yang menunjukkan ketahanan dan keberanian dalam memperjuangkan cinta. Acha belajar untuk tidak ragu mengungkapkan perasaannya sekaligus menunjukkan bahwa perempuan memiliki hak yang sama untuk memilih dan berjuang untuk cinta.
Respon Penonton dan Kritikus
Mariposa mendapatkan sambutan yang beragam dari penonton dan kritikus. Dengan banyak yang menyebutnya sebagai tontonan ringan yang menghibur, terutama bagi kalangan remaja. Meskipun mampu menarik lebih dari 700 ribu penonton di bioskop. Kritik muncul terkait beberapa perubahan dan pengurangan adegan penting yang ada di novel aslinya. Dari segi sinematografi, film ini diapresiasi karena penggunaan warna dan desain yang menariK. Meskipun ada juga beberapa kritik tentang alur cerita dan kekonsistenan emosi di akhir.
Kesimpulan
Mariposa, yang dirilis pada tahun 2020, merupakan adaptasi dari novel populer karya Luluk HF yang mengisahkan tentang perjuangan cinta remaja antara Acha dan Iqbal. Kisah ini berfokus pada Acha, seorang siswi yang ambisius dan berprestasi, yang berusaha mendapatkan perhatian Iqbal. Temannya yang dikenal dengan sikap dingin dan sulit dijangkau. Sepanjang cerita, Acha menghadapi berbagai rintangan emosional dan sosial, mencerminkan dinamika kompleks yang sering dihadapi oleh remaja dalam mengejar cinta. Buat anda yang ingin tahu lebih banyak lagi tentang film-film lainnya? Anda bisa mengunjungi artikel kami hanya dengan klik link yang satu ini reviewfilm.id.