Film Pamali: Drama Horor Dengan Nilai Budaya Indonesia yang Kental
Film drama Pamali mengisahkan Jaka Sunarya, seorang pria yang baru saja kehilangan pekerjaannya setelah di-PHK, membawa tekanan besar.
Dibawah ini KUMPULAN DRAMA INDONESIA akan membahas situasi yang sulit, sang istri, Rika, tengah mengandung anak mereka, menambah beban pikiran Jaka untuk mencari cara agar keluarga mereka bisa bertahan hidup.
Latar Belakang Cerita Pamali
Film Pamali bercerita tentang Jaka Sunarya dan istrinya, Rika, yang menghadapi kesulitan ekonomi setelah Jaka kehilangan pekerjaannya. Dalam upaya untuk memulai kehidupan baru, mereka memutuskan untuk menjual rumah warisan keluarga yang berada di desa.
Namun, di balik niat mulia tersebut, mereka tanpa sengaja melanggar adat dan tradisi setempat yang menjadi pegangan kuat masyarakat desa itu. Pelanggaran terhadap “pamali” istilah yang berarti tabu ini kemudian mengundang gangguan roh serta bencana mistis yang mengancam keselamatan mereka.
Makna Kata “Pamali” & Unsur Budaya
“Pamali” dalam bahasa Sunda berarti larangan atau pantangan yang tidak boleh dilanggar agar tidak mendatangkan bala bencana. Film ini secara kental menyajikan berbagai larangan tradisional, seperti tidak memotong kuku atau rambut di malam hari, tidak bersiul pada waktu tertentu.
Larangan-larangan lain yang berakar kuat dalam budaya masyarakat Indonesia, khususnya di daerah Sunda. Melalui cerita ini, film menunjukkan bagaimana adat-istiadat tersebut masih sangat dihormati dan dijalankan oleh warga desa meski pada generasi muda mulai ada sikap skeptis.
Baca Juga:
Drama Mistis & Horor yang Kental
Seiring dengan gangguan roh yang muncul akibat pelanggaran pamali, film ini menyajikan nuansa horor yang menegangkan dan penuh misteri. Penampakan sosok pocong, yakni mayat yang terbungkus kain kafan yang dipercaya sebagai roh penasaran dalam budaya Jawa dan Sunda.
Menjadi simbol ketakutan dan peringatan bagi pelaku pelanggaran. Suasana rumah lama yang gelap, suara tangisan dari ruang terkunci, hingga berbagai fenomena supranatural menjadi daya tarik utama yang memukau penonton sekaligus membangun ketegangan dalam film ini.
Peran Aktor & Penggarapan Film
Film Pamali dibintangi oleh Marthino Lio dan Putri Ayudya yang berperan sebagai pasangan suami istri Jaka dan Rika. Meskipun penggarapan film mendapatkan beberapa kritik, terutama dalam hal pengembangan cerita, para aktor mampu membawa karakternya dengan baik dan memberikan kesan emosional yang kuat.
Penyutradaraan oleh Bobby Prasetyo berusaha mengangkat nuansa horor tradisional tanpa harus tampil berlebihan. Dengan visual dan sinematografi yang merefleksikan suasana desa dan kultur lokal secara autentik.
Adaptasi dari Game Horor Populer
Film ini merupakan adaptasi dari game horror populer asal Indonesia berjudul “Pamali: Indonesian Folklore Horror” yang dikembangkan oleh StoryTale Studios di Bandung. Game tersebut menggabungkan cerita rakyat, mitos, serta aturan tak tertulis mengenai larangan sosial yang harus dipatuhi.
Film mencoba menghidupkan cerita dan atmosfer game ini dengan memvisualisasikan berbagai adegan yang familiar bagi pemain game. Seperti suasana rumah tua dan tradisi adat, meski ada perubahan yang disesuaikan untuk format film.
Kesimpulan
Pamali tidak hanya sekadar film horor, melainkan juga memberikan pesan penting tentang pentingnya menjaga dan menghormati tradisi serta nilai-nilai budaya. Melalui kisah Jaka dan Rika yang menghadapi konsekuensi dari pelanggaran adat turun-temurun, penonton diajak untuk merenungkan budaya.
Kepercayaan lokal memiliki peran yang besar dalam kehidupan masyarakat dan tidak boleh dianggap enteng. Film ini juga menggambarkan pergeseran budaya di mana generasi muda mulai merangkul modernitas. Simak dan ikuti terus informasi terlengkap tentang KUMPULAN DRAMA INDONESIA yang akan kami berikan setiap harinya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari vidio.com
- Gambar Kedua dari tirto.id