Menguak Misteri Under Paris: Hiu Raksasa dan Konspirasi di Sungai Seine
Film Under Paris menghadirkan sebuah kisah menegangkan tentang ancaman yang sangat tidak biasa seekor hiu raksasa yang menakutkan.
Dibawah ini KUMPULAN DRAMA INDONESIA akan membahas gabungan suasana kota ikonik yang menawan dan ketegangan thriller klasik tentang predator mematikan, film ini menampilkan drama penuh aksi, horor, dan pesan lingkungan yang kuat.
Plot dan Latar Cerita yang Unik
Under Paris menceritakan tentang Sophia Assalas, seorang ilmuwan kelautan yang tengah berduka akibat kehilangan suaminya. Tim penelitinya yang seluruhnya diterkam hiu mako raksasa bernama Lilith di Samudera Pasifik. Tiga tahun kemudian, Sophia kini bekerja di akuarium di Paris.
Namun, hidupnya kembali terguncang saat para aktivis lingkungan kepada dirinya memberitakan bahwa Lilith, sang hiu raksasa, telah berenang masuk ke sungai Seine dan terjebak di jantung kota Paris. Kabar mengerikan ini memaksa Sophia untuk kembali terlibat dalam upaya menghentikan bencana.
Karakter dan Pemeranan yang Memikat
Bérénice Bejo berperan sebagai Sophia, memberikan bobot emosional mendalam pada karakter seorang ilmuwan yang terperangkap antara trauma masa lalu dan tanggung jawab menyelamatkan kota. Adil, diperankan oleh Nassim Lyes, adalah sosok polisi yang awalnya skeptis namun kemudian berkomitmen bekerja bersama Sophia.
Aktor lainnya, seperti Léa Léviant sebagai pimpinan kelompok aktivis lingkungan, menambah kompleksitas cerita dengan beragam sudut pandang mengenai konservasi dan intervensi manusia. Para pemeran ini berhasil menghidupkan nuansa ketegangan dan konflik yang makin dikuatkan lewat dialog dan aksi yang intens.
Baca Juga:
Pesan Lingkungan Dalam Balutan Thriller
Film ini tidak hanya mengandalkan ketegangan semata, tetapi turut menyisipkan pesan ekologis yang relevan di era perubahan iklim. Lilith, si hiu mako yang mutan, melambangkan akibat nyata dari pencemaran laut dan perubahan habitat yang dipicu oleh manusia.
Adegan pembuka di Great Pacific Garbage Patch menegaskan bagaimana sampah plastik dan polutan lainnya. Memengaruhi ekosistem laut dan memaksa predator laut untuk beradaptasi ekstrem, termasuk memasuki sungai air tawar seperti Seine.
Pesan kritis juga ditujukan pada kebijakan pemerintah yang mengutamakan event besar daripada keselamatan masyarakat. Serta kritik terhadap aktivisme lingkungan yang terkadang terjebak pada tindakan simbolik tanpa solusi nyata.
Adegan Aksi dan Efek Visual
Visual dalam Under Paris menjadi salah satu daya tarik utama film ini, dengan pengambilan gambar bawah air yang menegangkan dan suasana klaustrofobik di lorong-lorong katakombe Paris. Efek CGI yang digunakan berhasil membentuk sosok Lilith yang menakutkan, meski ada beberapa adegan.
Dimana kualitas efek terlihat kurang sempurna ketika hiu berinteraksi langsung dengan aktor. Meski demikian, intensitas aksi terutama pada bagian klimaks ketika Lilith tiba-tiba menyerang peserta triathlon di sungai. Serta ledakan akibat ranjau tersisa Perang Dunia II yang meledak di dasar sungai, menciptakan sensasi penuh adrenalin yang mendebarkan.
Kritik dan Penerimaan Publik
Under Paris mendapat sambutan yang beragam dari kritikus dan penonton. Beberapa pihak memuji film ini sebagai salah satu film hiu terbaik dalam dekade terakhir karena keberaniannya memadukan elemen horor, aksi, dan pesan lingkungan dengan cara yang segar dan menghibur. Namun, ada juga yang menganggap alurnya cukup klise.
Dengan sejumlah karakter yang kurang dikembangkan dan beberapa dialog yang terasa dipaksakan. CGI hiu juga mendapat komentar beragam terkait kualitasnya. Di sisi lain, film ini berhasil menduduki posisi puncak tayangan Netflix pada tahun 2024 dan meraih jutaan penonton dalam waktu singkat, membuktikan popularitasnya di kalangan penikmat genre thriller.
Kesimpulan
Popularitas Under Paris membuka peluang besar bagi kelanjutan ceritanya. Sang sutradara Xavier Gens sudah mengindikasikan kemungkinan adanya sekuel yang akan mengambil latar Paris yang hampir seluruhnya terendam air. Memperluas dunia dan ancaman hiu yang kini menyebar ke kota-kota besar lainnya di dunia.
Dengan tingginya minat penonton dan kekayaan premis yang dimiliki, sekuel ini diharapkan bisa mengembangkan cerita. Sekaligus memperbaiki beberapa kekurangan dari film pertama, sehingga menjadi tambahan yang lebih mendalam pada genre film hiu dan thriller bencana.
Film ini pun meninggalkan jejak sebagai karya yang menyegarkan sekaligus mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan alam di tengah tekanan perubahan global. Simak dan ikuti terus informasi terlengkap tentang KUMPULAN DRAMA INDONESIA yang akan kami berikan setiap harinya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari heavenofhorror.com
- Gambar Kedua dari imdb.com